Rabu, Januari 23, 2019

Urgensitas Pengorbanan Dalam Islam

                                                                  Sumber: Google.com

    Pengorbanan diartikan secara bahasa adalah sebuah proses seseorang mengabdikan diri kepada sesuatu. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menegakkan perkara baik dan meninggalkan sesuatu yang buruk. Di antara perkara-perkara baik itu adalah memberikan pengorbanan kepada orang lain untuk sesuatu yang baik dan benar menurut Islam. Sebagaimana firman Allah SWT :

(وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى) (المائدة: 2)
Artinya : "Tolong-menolonglah kalian dalam mengerjakan kebaikan dan ketakwaan."

      Berangkat dari Ayat tersebut, umat Islam diperintahkan untuk senantiasa menegakkan sikap gotong-royong di dalam setiap perkara yang baik serta kepada sesuatu yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
       
     Sebuah pengorbanan tidak diartikan sebagai sesuatu hanya berupa materiil saja, melainkan dimaknai sebagai sesuatu yang sangat luar biasa dan mencakup di dalamnya berupa materiil, moril, hal-hal bersifat dedikatif bahkan berkorban untuk orang lain meskipun hatinya merasa tersakiti. Seorang muslim sejati mengartikan bahwa sikap berkorban untuk orang lain kepada sesuatu yang baik adalah sebuah ladang amal kebaikan yang akan bisa dirasakan hasilnya ketika hari akhir tiba.

     Berkaitan erat dengan momentum hari raya Idul Adha dan sejarah mencatat bahwa terdapat sebuah pengorbanan besar pada peristiwa tersebut, yang mana kita diajarkan untuk belajar mengikhlaskan dan mengorbankan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT meskipun itu berat untuk dilakukan. contohnya yaitu ketika Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Ibrahim AS untuk memenggal leher anaknya, Nabi Ismail AS. Secara tabiat, tidak pernah ada seorang Ayah ingin menyakiti anaknya sendiri, apalagi sampai membunuhnya.

    Peristiwa Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk memenggal leher anaknya adalah sebuah pelajaran penting dan berharga untuk kita pahami bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah menjadi ketetapan Allah SWT dan kita harus selalu berusaha mengikhlaskan serta merelakan sesuatu yang kita cintai, yang kita senangi dan yang kita miliki semata-mata untuk Allah SWT. 

      Akan tetapi, ketika Nabi Ibrahim ingin memenggal leher Nabi Ismail, Allah SWT menggantikan leher Nabi Ismail dengan leher seekor domba. Yang mana, hal tersebut tidak pernah terpikirkan bahwa akan terjadi seperti itu. Namun, percayalah! Bahwa ketetapan Allah itu ada dan selalu bersikap adil terhadap umatnya. Allah yang pasti lebih tahu daripada umatnya, maka lakukan yang terbaik di dalam hidupmu dan jangan lupa untuk senantiasa melatunkan kalimat syukur kepada Allah SWT.

      Peristiwa di atas adalah sebuah pengorbanan seorang ayah yang merelakan anaknya untuk Allah SWT. Pengorbanan itu beragam dan sangat banyak sekali bahkan ketika menjadi seorang pelajar pun kita tertuntut untuk selalu belajar mengorbankan sesuatu untuk masa depan yang lebih cerah.

     Seorang pelajar yang merantau jauh dari kampung halaman dan meninggalkan keluarga tercinta itu juga merupakan hasil pengorbanan yang dilakukan semata-mata untuk hari yang lebih baik sehingga ia bisa memberikan manfaat untuk masyarakat nanti. Penuntut ilmu sangat berkaitan dengan kedisiplinan dalam mengatur waktu, seakan-akan ia dikejar oleh waktu yang ia miliki. Sebagaimana Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Nabi SAW bersabda:

 (نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس: الصحة والفراغ) (2)
Artinya : “dua kenikmatan yang sering terlupakan oleh kebanyakan manusia adalah nikmat sehat dan waktu luang.”

     Jika penuntut ilmu tidak disiplin dalam mengatur waktunya untuk melakukan kewajiban-kewajiban sebagai seorang pelajar, maka suatu ketika ia akan menyesali sesuatu yang sudah ditinggalkan, kewajiban-kewajiban yang terlupakan dan kemudian bertanya kepada diri sendiri; “kenapa tidak sejak dahulu saja, ketika menjadi pelajar saya memaksimalkan waktu untuk belajar?".

   Sebuah pernyataan penyesalan seorang pelajar yang tidak memanfaatkan waktunya ketika masih menjadi seorang pelajar. Bersikap disiplin dalam mengatur waktu sangat diprioritaskan, terutama bagi seorang pelajar. Bersikap dewasa dalam mengutamakan sesuatu yang lebih penting daripada sesuatu yang hanya bersifat penting, bersikap idealis dalam menentukkan arah tujuan, bersikap realis dalam melakukan suatu kebutuhan. Semua ini juga merupakan hasil sebuah pengorbanan yang dilakukan oleh seorang pelajar.
     
     Setiap tingkatan seseorang memiliki nilai pengorbanan yang berbeda satu dengan yang lain. Misalnya saja; seorang suami atau istri (bagi yang sudah), seorang kepala rumah tangga memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya bahkan sampai rela tidak tidur sehari semalam, bersabar mendidik anaknya yang terkadang sulit untuk dinasihati dan juga harus menjaga kestabilan kondisi rumah tangganya. Sebagaimana firman Allah SWT :

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا (النساء: 4)
Artinya : “Dan berikanlah maskawain (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati."

   Pada dasarnya, seorang laki-laki yang baik adalah ia senantiasa mengorbankan dirinya untuk perempuan. Berkorban yang bersifat materiil, moril bahkan sampai kepada perasaan hati. Rasanya harus dipahami dengan baik bagi setiap laki-laki bahwa perempuan diciptakan sebagai makhluk yang lemah, tidak berdaya, selalu membutuhkan sandaran ketika kesedihan melanda.
            
    Ini adalah sebuah contoh pengorbanan yang dilakukan seorang suami untuk kebaikan keluarganya dan meraih keridhoan Allah SWT karena sudah menjalankan kewajiban bagi seorang suami yang telah diperintahkan oleh Islam.

  Keberadaan Islam adalah sebagai penerang kehidupan manusia. Islam adalah sebuah agama yang mengajarkan kebaikan, menegakkan persatuan, berlaku adil atas segala sesuatu, memerintahkan sikap tolong-menolong antar sesama umat Islam dan seluruh umat manusia pada umumnya. Firman Allah SWT :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (الأنبياء :107)
Artinya : “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."

   Islam menebarkan kebaikan tidak hanya kepada umat manusia saja, melainkan Islam datang sebagai rahmat untuk seluruh makhluk hidup yang ada. Islam datang menjaga kestabilan kondisi masyarakat di dalam kemajemukannya. Islam datang membawa risalah besar untuk umat manusia agar selamat hidup dunia dan akhirat, -semoga kita bisa selalu berkumpul dengan orang-orang baik-.

   Urgensitas pengorbanan menjadi sesuatu yang bernilai dan dapat dirasakan hasilnya oleh setiap muslim, ketika ia memahami hakikat risalah kebaikan yang dibawa oleh Islam untuk umat manusia pada umumnya dan juga mengerti bahwa setiap makhluk hidup itu pasti membutuhkan kepada yang lain, maka segerakanlah dekati orang di sekitarmu yang sedang membutuhkan bantuanmu, lakukan dengan ikhlas sepenuh hati meskipun itu sesuatu yang sepele.




Biodata Penulis
Nama: Muhammad Arrafii
Sekolah : Universitas Al-Azhar Mesir Tingkat III

Minggu, November 04, 2018

Kajian Ushul Fiqih ala BSC Resmi Ditutup




Kajian Ushul Fiqih yang rutin diselenggarakan  oleh Departemen Keilmuan KPJ Mesir kini telah memasuki babak akhir. Kajian tersebut resmi ditutup pada hari Jumat (01/11) di Wisma KPJ. Penutupan kajian ini meliputi pesan dan kesan dari kedua pembimbing kajian (ust Asroruddin dan Ust  Manarul, Lc), apresiasi kepada peserta kajian terbaik dan peserta kajian terfavorit.

Abangda Yudha Prawira (Gubernur KPJ Mesir) dalam sambutannya turut mengapresiasi para pembimbing dan para peserta atas bimbingan dan partisipasinya dalam mensukseskan kajian, juga kepada Departemen Keilmuan  yang sukses mengaktifkan kembali kajian ala BSC (Batavia Study Club) hingga berhasil mengkhatamkan satu buah kitab, yaitu kitab Ushul Fiqih karangan Dr. Abdul Wahab Khallaf.

Kevin Damara (Koor. Keilmuan KPJ) turut berbahagia atas konsistensi perjalanan kajian Ushul Fiqih ala BSC ini. Beliau mengutip sabda Rasul SAW yang berbunyi: “Istiqomah itu lebih baik dari 1000 karomah.”. Beliau juga menyatakan bahwa adanya khataman kitab ini bukan sebagai akhir dari pembelajaran, namun sebagai awal untuk terus menyerap pembelajaran dari para guru yang hebat.
Lalu berlanjut pada sesi pesan dan kesan dari kedua pembimbing: Ust. Asrorudin dan Ust. Manarul, Lc.

Ust Manarul, Lc menyampaikan pesan kepada para peserta dan hadirin bahwa BSC adalah tangga untuk menyampaikan peserta untuk menggapai tujuan yang dimaksud; yaitu manisnya ilmu dan berkah. Beliau berharap agar BSC ini senantiasa dikembangkan dan diteruskan dengan berbagai kajian yang dapat menginspirasi warga KPJ dan Masisir. Beliau juga berharap agar berbagai maklumat yang didapat dari kajian ala BSC dapat disampaikan kepada orang lain yang ada di sekitarnya.

Ust. Asrorudin menuturkan beberapa pesan dan kesan sebagai pembimbing dalam kajian ini. Beliau juga bercerita tentang pengalamannya dalam mengurusi  BSC pada priode 2015-2016 yang dikepalai oleh Abangda Alhusain Farid. Pada saat itu, sempat diadakan kajian berbasis makalah yang dibimbing oleh Abangda Bachtiar tetang Ulumul Quran, hingga berganti dengan kajian kitab tentang Taysir Musthalah Hadits. Pada kepengurusan 2018-2019 yang dikepalai oleh Abangda Yudha Prawira, system kajian yang digunakan adalah pembahasan kitab. Beliau juga menceritakan pengalamannya dalam membimbing kajian Ushul Fiqih ala BSC ini. Menurutnya, kajian ini pada awalnya dihadiri oleh 20 orang, kemudian berubah hingga 14 orang, bahkan kajian tersebut sempat dihadiri oleh 5 orang dalam beberapa pertemuan terakhir. Menurutnya, penyusutan jumlah peserta pada kajian ini disebabkan adanya seleksi alam. Yang selalu konsisten mengikuti kajian hingga beberapa pertemuan sebelum khataman kitab ini adalah yang selalu mengikuti pembelajaran yang terbungkus dalam kajian berdasarkan keinginan yang kuat dalam diri sendiri.

Adapun peserta dalam kajian ini adalah mayoritas mahasiswa Indonesia, dan sebagian mahasiswa Thailand.

Peserta terbaik dalam kajian Ushul Fiqih ala BSC dinilai berdasarkan persentasi kehadiran dan keaktifan dalam mengikuti kajian dari awal hingga akhir. Mereka adalah: Faisal Fikri, Afifah Thohiroh,, Balqis Nurul Ilma. Peserta terfavorit dalam kajian ini dinilai berdasarkan kehadiran dan keaktifan dalam mengikuti kajian. Namun peserta terfavorit adalah peserta yang senantiasa hadir dan aktif dalam beberapa pertemuan terhitung dari awal hingga akhir, dan dia meraih predikat “Peserta Terbaik” selama dua kali dalam beberapa pertemuan tersebut. Dia adalah: Lutfiah Rusdah.

Rabu, September 12, 2018

Seminar Interaktif Bersama Tokoh Praktisi Dakwah: Bersama Mencetak Kader Da'i Hebat Dan Menatap Indah Peluang Karya Di Indonesia

                                           
Islam senantiasa menginstruksikan kepada pemeluknya untuk senantiasa menyampaikan ilmu yang telah didapat dan menebarkan pesan dakwah untuk menerangi sesama manusia dari gelapnya kesesatan. Sedangkan untuk menyampaikan ilmu dan menebarkan dakwah diperlukan metode dan sistematika yang tepat,terkhusus di negara Indonesia, negeri yang penuh dengan keragaman dalam berbagai hal, baik dalam hal agama, adat istiadat, budaya, dan lain-lain. Metode dan sistematika dalam berdakwah sangat diperlukan agar dakwah yang disampaikan dapat diresapi oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia dengan baik hingga menuai kemajuan karya yang sangat signifikan.

Oleh karena itu, demi menjawab instruksi tersebut,  pada hari Senin (10/09), PPMI Mesir bekerja sama dengan NU Mesir, KPJ Mesir, dan KMB Mesir mempersembahkan 'Seminar Interaktif' dengan tema: "Progres dakwah dan peluang karya di Indonesia " bersama:K.H. Jamal Hasyim (Ketua Kordinasi Da'i ( KODI) DKI Jakarta dan Anggota Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Pusat) dan Ahmad Hafidz, SH. MH. (Kasubdit Pengadaan Kementrian Koperasi Republik Indonesia di Aula Darul Hasan KMJ Mesir. Seminar ini dipandu oleh ust Mabda Dzikara, Lc sebagai moderator. Seminar ini mendapat antusiasme yang sangat luar biasa dari para peserta yang terdiri dari berbagai elemen yang ada di tubuh PPMI Mesir. Para peserta sangat asyik menikmati butir-butir pesan dan motivasi yang disampaikan dalam seminar yang dikemas dengan  asyik dan menarik tersebut hingga membuat seisi Aula Darul Hasan KMJ Mesir terasa sangat indah dan menarik untuk dinikmati.
Sang moderator mengawali seminar ini dengan berbagai metode yang sangat menakjubkan dan mulai membuka mata peserta yang hadir. Pertama, beliau menyampaikan bahwa kewajiban seorang penuntut ilmu, terkhusus pelajar dan alumni 'Al-Azhar' adalah menyampaikan ilmu yang telah didapat melalui sistem belajar-mengajar dan juga sistem dakwah. Kedua, beliau sangat menyayangkan bahwa belum adanya wadah kolektif yang dapat dinikmati bersama dalam menempuh dakwah di tanah air. Beliau juga sangat menyayangkan bahwa belum adanya kesinergian antar sesama pelajar dan alumni 'Al-Azhar' di Mesir untuk bersiap menebarkan dakwah. Selain itu, beliau juga menyarankan agar para pelajar dan alumni Al-Azhar mulai menapaki tahap demi tahap sederhana supaya dakwah yang disampaikan dapat diresapi dengan indah oleh masyarakat sekitar sepulangnya dari Mesir nantinya, misalnya pelajar yang baru lulus dari  'Al-Azhar' dikirim ke berbagai lembaga kecil untuk mengajarkan berbagai ilmu yang telah didapat supaya semakin baik dalam menapaki dunia dakwah di tanah air, dan alumni 'Al-Azhar' sudah seharusnya 'sowan' terlebih dahulu kepada para ulama' dan para tokoh masyarakat sekitar minimal selama satu tahun sebelum menebarkan dakwah di tanah air.

Selanjutnya beranjak menuju inti seminar, yaitu penyampaian pesan dan  motivasi dari K.H. Jamal Hasyim yang merupakan ketua KODI DKI Jakarta. Beliau menuturkan bahwa dimensi dakwah yang ditempuh seorang da'i sangat luas. Misalnya sebagai pengusaha. Dengan hasil usaha yang melimpah, dia dapat menebarkan dakwah melalui sedekah dan amal ibadah lainnya. Beliau yang juga merupakan anggota komisi dakwah MUI Pusat ini memaparkan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh seorang pelajar 'Al-Azhar', diantaranya: pengalaman oporsis (dapat menaklukkan 'luar negeri'), dapat menimba ilmu di kampus yang bergengsi, kelak akan menjadi alumni yang berbobot dan sangat disegani, memiliki kemandirian yang hebat, dapat menjadi rujukan 'ulama Aswaja, dapat menimba ilmu di bumi yang sangat berkah yang didalamnya terdapat banyak makam 'ulama. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki itulah seorang pelajar dan alumni 'Al-Azhar' dapat memaksimalkan peran sebagai da'i dalam menebarkan dakwah di tanah air. Beliau juga memaparkan tentang hambatan yang dialami oleh seorang pelajar dan alumni 'Al-Azhar', yaitu kurang dapat bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain seperti 'pohon pinang tinggi, tapi tidak memberi kemanfaatan'. Seorang pelajar dan alumni 'Al-Azhar' juga memiliki hambatan dalam hal birokrasi.

"Kalau ingin berjalan cepat, jalanlah sendiri. Kalau ingin berhasil, jalanlah bersama-sama!"  Tegas beliau.

Selanjutnya, Kang Ahmad Hafiz, SH. MH. yang merupakan Kasubdit Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM RI juga turut menyumbang butir motivasi yang sangat menakjubkan. Beliau menuturkan bahwa birokrasi merupakan profesi yang akan menghasilkan karya yang sangat luar biasa pengaruhnya bagi bangsa Indonesia. Birokrasi merupakan sistem untuk menjalankan roda pemerintahan yang melibatkan tiga elemen penting: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dan eksekutif lah yang mengarahkan kemana negara dibawa. Semangat kebersamaan dan komunikatif harus selalu ditanamkan supaya karya yang dihasilkan menuai manfaat yang sangat signifikan bagi bangsa Indonesia.

Selanjutnya, peserta yang terdiri dari berbagai elemen Masisir tersebut membuktikan antusiasme nya melalui pertanyaan yang diajukan tentang berbagai aspek diantaranya kecocokan seorang pelajar dan alumni  'Al-Azhar' dalam mengambil peran sebagai birokrat dengan membawa background dakwah di tanah air, kecocokan seorang pelajar dan kadar keilmuan yang pas untuk mencicil panggung dakwah di tanah air melalui sosial media.

Sang moderator menutup sesi seminar ini dengan menyampaikan beberapa pesan dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi pelajar dan alumni 'Al-Azhar' yang akan menebarkan dakwah di tanah air. Diantara pesan dan motivasi tersebut adalah diperlukan konsep besar yang dapat direalisasikan bersama untuk menebarkan dakwah di tanah air. Selama ini pelajar dan alumni 'Al-Azhar' belum memiliki konsep besar yang dapat direalisasikan bersama untuk menciptakan hal yang sama. Hal ini dikarenakan organisasi yang diikuti oleh pelajar dan alumni 'Al-Azhar' memiliki berbagai keragaman yang berbeda dengan organisasi pelajar Indonesia di penjuru dunia. Diperlukan 'sinergi' dan 'kolaborasi' satu sama lain supaya konsep besar yang direalisasikan dapat berjalan sesuai cita-cita, yaitu dapat menebarkan dakwah di tanah air dengan baik. Selain itu, seluruh media sosial yang ada seperti Facebook, Twitter, Instagram YouTube, dan lain-lain perlu digerakkan secara optimal sebagai konsep tambahan yang sangat baik untuk menebarkan dakwah. Para pelajar juga harus menterjemahkan pemikiran akidah Masyayikh Al-Azhar dan menjelaskannya kepada masyarakat sekitar supaya dakwah yang ditebarkan dapat diresapi dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat sekitar. Dan yang tidak kalah penting adalah memperluas jaringan dakwah dengan memperbanyak silaturrahmi dan sowan kepada para 'ulama, asatidz, dan tokoh masyarakat sekitar yang sangat berpengaruh.

Alhamdulillah acaranya berjalan lancar, juga antusias kawan-kawan Masisir juga menikmati acaranya, karenanya mereka tahu medan dakwah yang nantinya akan dihadapi oleh lulusan Al-Azhar, ini adalah tugas kita bersama untuk menyampaikan islam yang wasatiy sehingga ada ketenangan dalam hidup beragama. Dan juga peluang untuk berkarya bagi lulusan Al-Azhar itu sangat banyak, hanya saja bagaimana kita memanfaatkan peluang itu."  Tutur Saeful Jihad,Lc. (Presiden PPMI Mesir 2018-2019 dan Lulusan S1 Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo 2018).

"Alhamdulillah acaranya lancar acara ini membuka pemikiran kita untuk menjadi pemikiran wasathiyah, K.H. Jamaluddin ini berusaha menengahkan keramaian diantara partai politik yg ada di tanah air dan membuka cakrawala masisir untuk dapat menjadi praktisi dakwah di Indonesia, beliau memaparkannya sangat jelas tepat singkat padat dan mengena." Tutur Ridha Humaidy (Mahasiswa S1 Fakultas Syariah Islamiah Universitas Al-Azhar Kairo).

Seminar ini dimulai pada pukul 19.00 dan diakhiri pada pukul 22.00 WK.

*Rep & Red: KOMINFO 18/19

Jumat, Agustus 31, 2018

Colour Run Vol. 01: Sambut Pagi Hari Ceria, Raih Sehat Jiwa Raga




Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pepatah keramat ini seolah menjadi pacuan motivasi dan semangat bagi seorang manusia, khususnya mahasiswa asal Jabodetabek dan sekitarnya di Mesir.  Kesehatan merupan modal yang sangat mahal, harus dijaga dan dirawat sekuat mungkin. Raga yang sehat sebagai cerminan jiwa yang kuat.  Oleh karena landasan itulah Mahasiswa asal Jabodetabek dan sekitarnya ini menggelar event special yang bertajuk "Colour Run". Ini baru diadakan kembali pada masa kepengurusan Keluarga Pelajar Jakarta 2018-2019 yang dinahkodai oleh Abangda Yudha Prawira. Para peserta yang notabene mahasiswa asal Jabodetabek ini sangat antusias mengikuti event spesial ini. Setelah berkumpul di Wisma Jakarta pada pukul 07.00 Clt, para peserta langsung memulai pemanasan otot supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam berolahraga. Pemanasan tersebut digelar di depan gedung Wisma Jakarta. Setelah itu para peserta langsung mengambil rute sebagai berikut: berjalan menuju arah gereja, bergerak menuju arah jalan raya daerah Tsamin, lalu berputar kembali menuju arah Wisma Jakarta. Jarak yang ditempuh sekitar 1.89 MI (sekitar 3 km). Setelah itu para peserta beristirahat seraya menikmati teh hangat dan es teh yang telah disediakan dengan dikemas obrolan santai yang menarik perhatian. Setelah itu para peserta memasuki Wisma Jakarta, melanjutkan obrolan santai,menikmati permainan tenis meja dan sarapan pagi. 



Junianto yang notabene peserta dalam event ini menuturkan bahwa event ini merupakan event hebat yang seharusnya dapat menarik minat dan antusiasme yang lebih hebat dari para mahasiswa dan masyarakat Jabodetabek di Mesir ini. Beliau berharap semoga event ini terus bergulir seiring dengan konsep yang lebih hebat.
.
Afifi Saptanto yang notabene salah satu penggagas event ini menyambut baik dan bahagia terhadap antusiasme peserta pada kesempatan kali ini. Kedepannya semoga event ini terus berjalan rutin dan istiqamah, juga menuai minat yang sangat hebat dari masyarakat seluruhnya.
.


Abangda Yudha Prawira, sang Gubernur menuturkan bahwa event ini kedepannya terus diadakan dan dikemas dengan konsep yang lebih menarik dan hebat. Event ini diharapkan menjadi daya tarik masyarakat Jabodetabek dan sekitarnya di Mesir agar semakin giat mengikuti kegiatan yang diadakan dan semakin gencar bersilaturrahim ke Wisma Jakarta dengan sesama mahasiswa dan masyarakat Jabodetabek dan sekitarnya ini. Insya allah event ini akan terus digelar secara rutin setiap dua minggu sekali. Teruntuk yang belum bisa bergabung pada kesempatan kali ini, insya Allah ditunggu pada kesempatan selanjutnya.




Kamis, Agustus 30, 2018

Kajian Ushul Fiqh Berlanjut, Gairah Keilmuan Meningkat



Mahasiswa asal Jakarta dan sekitarnya di Mesir kembali melanjutkan kajian rutin kitab Ushul Fiqh karangan Dr. Abdul Wahab Khollaf di Ruang Keputrian Wisma KPJ pada hari Rabu (29/08). Dalam kajian ini kembali dibahas tentang 10 bahasan pokok Ushul Fiqh (Al-Mabadi’ Al-‘Asyarah fii Ushul Al-Fiqh) serta beberapa kaidah Nahwu Sharaf  dikupas secara mendalam dalam kitab tersebut. Kajian kali ini dibimbing langsung oleh ust Ahmad Manarul Amir,Lc (Mahasiswa S2 Fakultas Syariah Islamiah yang juga saat ini sedang menimba ilmu di Darul Ifta Mesir).



Pada kajian kali ini, peserta yang kebanyakan mahasiswa tingkat 1 merasa sangat antusias dan semangat mengikuti kajian kali ini. Peserta sangat menikmati pembahasan yang disampaikan oleh ust Manarul yang dikemas dengan santai namun tidak lalai dari pembahasan yang disampaikan. Kajian kali ini merupakan pertemuan yang ke-5 yang melanjutkan kajian yang sebelumnya dibimbing oleh ust Asrorudin yang sedang berada di Indonesia.walau berganti pembimbing, peserta tetap semangat dan semakin antusias dalam mengikuti kajian ini. 





Muhammad Hasyim, salah satu peserta dalam kajian kali ini menyatakan bahwa pentingnya kajian yang dikupas dengan pembahasan kaidah Nahwu Sharaf  dalam setiap kalimat dan paragraph yang dibaca untuk memberi kemudahan dalam memahami berbagai diktat kuliah ataupun kitab lainnya.




Ust Manarul Hidayat yang merupakan pembimbing dalam kajian kali ini menyatakan,Kajian ini diadakan untuk meningkatkan kecintaan seorang pelajar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau sangat bangga dapat membagikan ilmunya dalam kajian ini. Berharap semoga dengan hadirnya beliau dalam membimbing kajian ini menuai keberkahan bagi semuanya.

Beliau juga mengutarakan bahwa pembahasan kaidah nahwu sharaf sangat ditekankan untuk mengukur pemahaman seseorang terhadap diktat kuliah (muqorror).



Kajian selanjutnya akan digelar di Sekretariat IKAA Mesir yang terletak di Bawabah 1 pada hari Senin (03/09).

*Penulis: KOMINFO 18/19



















Sabtu, Agustus 25, 2018

KPJ Games 2018 Meriahkan HUT RI Yang Ke-73



Masyarakat Indonesia (khususnya warga KPJ) di Mesir memiliki cara kreatif dalam merayakan Hari Kemerdekaan RI yang bertepatan pada tanggal 17 Agustus. Pada tanggal (17/08) dan (18/08), KPJ Mesir mengadakan event menarik dengan tajuk "KPJ Games 2018: Together We Make Family". Event tersebut diikuti oleh masyarakat KPJ lintas angkatan. 

Wisma KPJ dan Nadi Sallab, Zahraa merupakan saksi bisu dibalik suksesnya event tersebut. Antusiasme masyarakat KPJ yang sangat membara menjadi buktinya. Masyarakat sangat semangat mengikuti berbagai cabang perlombaan yang telah disediakan oleh panitia. Panitia sangat semangat menyediakan berbagai fasilitas dan pra sarana untuk memanjakan peserta. Tak lupa, Bazar makanan setia memanjakan seluruh masyarakat KPJ yang terlibat dalam event tersebut. Diantara menu bazar yang paling menarik minat adalah sate taican,pempek dan cilok.

Diantara cabang perlombaan yang digelar di Wisma KPJ pada tanggal (17/08) adalah: Catur, Makan 'Isy, Karambol, UNO, PES, Tenis Meja, Make Up Buta, Poker, dll. Diantara cabang perlombaan yang digelar di Nadi Sallab, Zahraa pada tanggal (18/08) adalah: Futsal, Volly, Mobile Legend, Hujan Ketombe, Cari Fakkah (Uang Recehan), dll.


Event ini turut dimeriahkan dengan sosialisasi PPLN Cairo yang dimotori oleh Abangda Irwan Maulana, Senior KPJ yang juga merupakan punggawa PPLN Cairo. Sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia di Mesir, khususnya KPJ untuk turut serta mencoblos jagoannya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diadakan tahun 2019 mendatang. 

Adapun pemenang dari masing-masing cabang perlombaan akan diumumkan pada acara Open House yang akan digelar malam ini (25/08) di Wisma KPJ, sekaligus pemberian hadiah kepada seluruh pemenang. 

Event ini terselip harapan agar ikatan silaturrahmi, ukhuwah dan kekeluargaan sesama masyarakat KPJ semakin kuat, sesuai dengan mottonya yang berbunyi: "Together We Make Family"

Minggu, Agustus 19, 2018

Siti Fathimah, Pembawa Baki Pada Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-73 Di KBRI Cairo

KPJMesir.org - Paskibra merupakan bagian yang sangat penting dalam seremonial upacara bendera. Hampir di setiap negara selalu ada tim paskibra di seremonial upacara bendera. Tim paskibra juga merupakan bagian dari suksesornya upacara bendera suatu negara. Tidak terbayang kan bagaimana jadinya kalau prosesi upacara bendera tanpa adanya tim paskibra, atau tim paskibra tidak dilatih dengan benar bisa-bisa nanti pada saat dikibarkan bendera nya bisa jadi terbalik.

Begitupun pada saat upacara bendera memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73 di KBRI Cairo, Mesir. Tim paskibra dibentuk dibawah naungan Atase Pertahanan KBRI Cairo Mesir. Sebanyak 16 pelajar Indonesia disaring dari berbagai kalangan mulai dari SMP, SMA maupun Mahasiswa yang sedang melakukan studi di Kairo.

Siti Fathimah, salah satu anggota Keluarga Pelajar Mesir terpilih menjadi bagian dari tim paskibraka KBRI Cairo tahun 2018. "Rasanya seneng banget bisa mengibarkan bendera Indonesia di negara orang. MasyaAllah rasanya!" Ucap Fathimah ketika di wawancarai tim Kominfo KPJ melalui whatsapp.

Menjadi anggota paskibra bukanlah pengalaman pertama bagi Fathimah. Pada tahun 2015, wanita kelahiran tahun 1998 ini menjadi anggota paskibraka Kabupaten Bogor. Namun hal yang membuat beda kali ini adalah Fathimah terpilih sebagai pembawa baki pada saat upacara di KBRI Cairo. "Pembawa baki adalah impian. Jadi alhamdulillah banget saya bisa dikasih kesempatan untuk jadi pembawa baki" Ucap Fathimah.

Selamat Fathimah!

Penulis: Clay46

Sabtu, Agustus 11, 2018

Sukses Adakan Kajian Ushul Fiqih, BSC Kembali Aktif



KPJMesir.org- Menimba Ilmu dan faidah merupakan dua hal pokok yang menjadi tujuan utama dari seorang pelajar,terlebih jikalau ia merupakan pelajar rantau. Dia rela meninggalkan negaranya menuju kiblat ilmu Islam di Bumi Para Nabi demi menimba ilmu dan faidah sebanyak-banyaknya. Seorang pelajar harus mengerahkan waktunya semaksimal mungkin untuk menggapai dua hal tersebut. Untuk memudahkan pelajar dalam berjuang menimba ilmu dan manfaat,meraih cita-cita dan kesuksesan di masa depan, KPJ Mesir menyediakan wadah terbaik. Salah satu wadah terbaiknya adalah forum “Batavia Study Club” atau yang disingkat dengan BSC. Pada periode kepengurusan 2018-2019 ini, wadah tersebut mulai tersedia kembali. Forum tersebut mulai aktif kembali. Kajian Ushul Fiqih dan kaidah gramatika Nahwu Sharaf membuka rangkaian forum ini. Pada hari Sabtu  (21/07) di Wisma KPJ,Kajian ini dimulai dan sekaligus menjadi pertemuan pertama. Kemudian dilanjutkan pada hari Rabu (25/07) di tempat yang sama. Kemudian berlanjut kembali pada hari yang sama (01/08) di kediaman Alfiraz,Darrasa.Kemudian berlanjut kembali pada hari yang sama (08/07) di Wisma KPJ. Kajian ini dibimbing langsung oleh ust Asroruddin yang merupakan Mahasiswa Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab Univ.Al-Azhar Mesir selama 4 pertemuan pertama. Selama 4 pertemuan tsb dikupas satu persatu pembahasan dasar seputar Ushul Fiqih dan menguraikan beberapa kaedah sederhana seputar Nahwu Sharaf  dari kitab Ushul Fiqh karangan Dr. Abdul Wahab Khollaf yang dikaji bersama. Sepuluh  Bahasan Pokok Ushul Fiqih (Al-Mabadi’ Al-‘Asyarah fii Ushul Al-Fiqh) dikupas secara mendalam. Beberapa kaidah sederhana seputar Nahwu Sharaf,mulai dari Mubtada-Khobar hingga beberapa kaidah lainnya dikupas secara mendalam pula. Dikarenakan ust Asroruddin sudah berpulang ke Indonesia pada hari Kamis (09/08) untuk sementara waktu, Kajian pada pertemuan selanjutnya akan dibimbing langsung oleh ust Ahmad Manarul Amir,Lc (Mahasiswa S2 Fakultas Syariah Islamiah yang juga saat ini sedang menimba ilmu di Darul Ifta Mesir).


Menurut Saudara Alfiraz Jamalullail, yang akrab disapa dengan ‘Iyas’ menuturkan bahwa kajian ini diaktifkan sebagai sarana dakwah bagi warga KPJ dan masisir dan sebagai seruan agar semakin giat dalam menimba ilmu dan manfaat. Kajian ini sengaja berpindah tempat secara bergantian supaya banyak yang mengetahui adanya kajian ini, sehingga kajian ini menjadi salah satu daya tarik bagi warga KPJ bahkan warga masisir. Terbukti, para peserta yang terdiri dari warga KPJ dan kekeluargaan lain sangat antusias menikmati kajian ini. Diperkirakan sekitar 20 orang yang ikut serta dalam kajian ini. 



Ust Asroruddin menuturkan bahwa  kaidah gramatika Nahwu Shorof  dibahas sebelum pembahasan tentang ilmu Ushul Fiqih supaya peserta tidak merasa bosan; karena pembahasan yang terdapat dalam Ushul Fiqih terdapat hal-hal yang penuh perdebatan dan perbedaan pendapat. Juga supaya peserta dapat mengetahui kaidah gramatika Nahwu Sharaf, dengan begitu peserta yang kebanyakan akan memasuki tahun pertama dalam jenjang perkuliahan akan dengan mudah mempelajari berbagai diktat kuliah lainnya, mengingat semuanya diperlukan pemahaman kaidah gramatika Nahwu Sharaf yang matang. Selain itu, beliau juga menuturkan bahwa ilmu Ushul Fiqih merupakan ilmu yang paling mulia diantara ilmu lainnya. Juga ilmu ini merupakan ilmu yang paling banyak manfaatnya. Juga ilmu ini berkaitan dari berbagai ilmu lain supaya pemahaman terhadap ilmu ini semakin matang, diantaranya adalah Ilmu Mantiq, Ilmu Kalam, Bahasa Arab dan kaidah gramatikanya,dan berbagai ilmu Islam lainnya. Selain itu, beliau juga menuturkan bahwa diperlukan memahami tujuan dan hasil mempelajari ilmu ini supaya ilmu ini sangat berguna untuk dipelajari. Juga diperlukan pemahaman terhadap objek bahasan dalam ilmu ini supaya jelas apa saja yang dipelajari dalam ilmu ini,supaya jelas tujuan mempelajari ilmu ini, tidak kabur kemana-mana. Ibarat seseorang yang ingin pergi ke suatu tempat, ia harus mengetahui rute menuju tempat yang dituju.

Adapun Ilmu Ushul Fiqih baru muncul pada Abad 2 dikarenakan pada Abad 1 H ilmu ini belum terlalu dibutuhkan. Pada masa Nabi,para Sahabat selalu bertanya kepada beliau perihal berbagai hal seputar hukum yang masih belum jelas. Pada masa Sahabat, mereka selalu mengadakan kesepakatan atau mengeluarkan Ijtihadnya  perihal berbagai hukum yang belum dijelaskan pada masa sebelumnya. Mereka mengetahui betul bagaimana caranya Nabi SAW menetapkan hukum. Adapun tokoh Ulama yang sangat berjasa dalam penyusunan dan pembukuan terhadap ilmu ini hingga ilmu ini menjadi sistematis dan dapat dipelajari hingga sekarang ini adalah Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’I, atau yang dikenal dengan Imam Syafi’i.

*Penulis: Kominfo 18/19











Jumat, Agustus 10, 2018

KPJ KPMJB dan HMMSU Sukses mengadakan Seminar Sejarah dan Peradaban Islam


KPJMesir.org - Sejarah merupakan potret menarik untuk menatap masa depan. Didalamnya terdapat ibrah dari berbagai kejadian dimasa lalu dan dapat dijadikan acuan untuk menggapai masa depan yang lebih cerah. Oleh karena itu, sejarah sangat penting untuk diselami dan dipelajari secara mendalam.  Di Aula Pasangrahan KPMJB Mesir, munculah salah satu event yang merupakan rangkaian dari 'Summer Education Festival' yaitu " Seminar Sejarah " yang diadakan oleh KPMJB, bekerjasama dengan KPJ dan HMMSU Mesir . Event ini terbuka untuk masisir yang telah mendaftarkan dirinya dalam format Google Form. Pada event ini, Masisir diajak untuk menyelami satu persatu jejak sejarah yang sangat menakjubkan di masa lalu bersama ust Indra Gunawan, MA .(Pakar Sejarah asal Medan, Sumatera Utara, Magister Sejarah dan Peradaban Fakultas Bahasa Arab Universitas Al Azhar Mesir), dikemas dengan 3 pertemuan yang sangat luar biasa.
.
Pada pertemuan pertama (28/07), masisir diajak untuk menyelami berbagai  hal seputar seluk beluk Sejarah, Sirah Na0bawiyah, Sirah Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah dan Futuhat Islamiyyah.  Kemudian pada pertemuan kedua (30/07), masisir diajak untuk menyelami jejak sejarah perang salib dan invasi Mongol, Turki Utsmani, Dinasti Fatimiyyah Ayyubiyyah, Andalusia, era keemasan Islam dan Perang Salib 1&2. Terakhir pada pertemuan ketiga (04/08), masisir diajak untuk menyelami jejak sejarah Kolonialisme, Zionisme dan Palestina, Syiah, Wahabi dan ISIS, Konflik Timur Tengah, Dunia Kontemporer dan Geliat Kebangkitan Islam.
.
Tiga pertemuan tersebut dikemas dengan sangat apik dan asyik. Para peserta tampak antusias dengan berbagai jejak sejarah yang diselami bersama sang pakar sejarah asal Indonesia tersebut. Satu persatu jejak sejarah diselami dan dipelajari secara mendalam melalui tiga metode, pertama: metode ceramah dengan dibantu PowerPoint dan modul yang disusun sendiri oleh beliau, kedua: metode tanya jawab peserta-pemateri dan pemateri peserta, terakhir: kesimpulan dari pertanyaan oleh sang moderator.
.
Dari sisi urgensitas sendiri Indra Gunawan mengatakan bahwa betapa pentingnya mempelajari sejarah, ia melihat bahwa banyak sekali dampak positif yang didapat setelah mempelajari sejarah secara mendalam. Terdapat motivasi yang tersirat dari mempelajarinya, diantaranya seperti yang telah dikatakan oleh ust Indra: " Sejarah membuat kita merenung, tidak boleh putus asa !". 

Sejarah merupakan pedoman konkrit bagi seseorang dalam mewujudkan cita-citanya, karena didalam sejarah terdapat ibrah tentang berbagai kejadian yang terjadi di masa lalu,bagaimana orang-orang Islam dahulu mampu meraih kejayaan, dan lain-lain. Generasi muda harus banyak belajar dari pendahulunya. Sejarah sebagai potret untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Beliau juga menganjurkan kepada para pemuda,khususnya masisir untuk selalu optimis dan tak kenal menyerah dalam berjuang menggapai masa depan yang lebih cerah.


*Penulis : Kominfo 18-19

Rabu, April 04, 2018

Keputrian KPJ Berenang



Selasa (3/04/2018), keputrian KPJ mengadakan kegiatan berenang bersama di kolam indoor al-Wafa wa al-Amal. Di kalangan masisir, disinyalir kaum hawa ‘masisirwati’ sangat minim dalam aktifitas olahraga. Padahal fisik sehat dibutuhkan untuk menambah energi giat belajar di tengah keseharian yang padat.

Karenanya, keputrian KPJ berusaha memfasilitasi warganya agar memiliki tubuh sehat.
Kegiatan yang dilaksanakan di hari libur markaz lughoh ini diikuti tidak lebih dari 10 orang yang dominannya adalah mahasiswi Dauroh Lughoh.

Ditanya tentang peserta yang sedikit ikut dalam kegiatan ini. Koordinator keputrian KPJ bertutur:
“Memang gak kita paksain semua untuk ikut karena masing-masing juga punya aktifitas. Lagian ini baru pertama, insyaAllah kedepannya akan rutin 1-2 bulan sekali di kolam renang yang berbeda-beda."

Khalilah zahra juga menambahkan: "Nantinya cewe KPJ kalau mau berenang gak bingung, tinggal tunggu aja jadwal keputrian ngajak main air”. Demikian ujar koord. Keputrian dengan penuh semangatnya.

Selain bertujuan menyehatkan jasmani warga KPJ, kegiatan ini juga merupakan relaksasi sebelum menempuh ujian termin dua.
*Kominfo KPJ

Selasa, Maret 27, 2018

Regenerasi Dan Kaderisasi: Menuju Generasi Yang Penuh Inovasi,Kreasi Dan Inspirasi





KPJMesir-Pada hari Senin (27/03) MPO (Majelis Permusyawaratan Organisasi) KPJ Mesir mengadakan rapat gabungan dengan seluruh elemen yang ada di dalam lingkup KPJ,termasuk diantaranya jajaran senior dan DP KPJ masa bakti 2018-2019. Rapat  ini  berlangsung dengan santai,terselip selingan canda tawa,namun hal-hal yang sangat penting bagi kemaslahatan warga KPJ kedepannya tetap tidak terlalaikan.

Ada beberapa hal yang dibahas dalam rapat ini, diantaranya tentang persetujuan RAPBO (Rancangan Anggaran Pengeluaran dan Belanja Organisasi) yang telah dirumuskan oleh DP KPJ,wisma,hotel , dan hal-hal lain yang berkaitan dengan KPJ demi kemaslahatan warganya yang lebih baik.

Tak lupa, Ketua KPJ –Yudha Prawira- menitipkan harapan kepada seluruh elemen dan warga KPJ agar kreatifitas dan inovasi yang dicanangkan oleh rekan-rekan DP dan warga KPJ dapat diwadahi dan difasilitasi dengan baik;sebab banyak sekali para pemuda KPJ “zaman now” yang memiliki kreatifitas dan inovasi yang sangat cemerlang,namun itu semua tidak berarti apapun jikalau tidak diwadahi dan difasilitasi dengan baik.

Jajaran senior KPJ yang hadir dalam rapat ini turut memberikan masukan,saran,dan harapan bagi para generasi muda setelahnya. Mereka sangat menitik beratkan adanya regenerasi dan kaderisasi,dengan harapan agar ada generasi yang dapat melanjutkan apa yang telah dicanangkan oleh para senior terdahulu . Mereka juga menekankan kepada MPO agar dapat merangkul generasi senior. Pun mereka juga menekankan kepada DP agar dapat merangkul warga KPJ supaya terus aktif menghidupkan KPJ dengan berbagai hal yang sangat inspiratif.

Mereka siap mengupayakan pengadaan dan upgrading berbagai fasilitas dan sarana yang dibutuhkan oleh seluruh elemen KPJ demi kemaslahatan dan kenyamanan warga KPJ,namun dengan catatan,yaitu: semua fasilitas dan sarana yang telah berhasil diupayakan dan disediakan dapat dijaga dan dipelihara dengan penuh tanggung jawab,supaya apa yang telah diupayakan dan telah diperjuangkan untuk kemaslahatan warga KPJ tidak berakhir sia-sia.

“Seringkali kita mengadakan kumpul,bahkan sampai larut malam,namun (sampai) sejauh ini belum ada follow up (yang dapat direalisasikan). Saya berharap agar setiap hal yang telah dibahas dan dicanangkan dalam setiap perkumpulan (rapat) terdapat follow up yang dapat ditindak lanjuti dan direalisasikan.” Bang Tope Kamil.

“ Yang terpenting adalah: Apa yang kita berikan bagi KPJ,bukan : Apa yang diberikan oleh KPJ kepada kita. Saya sangat berharap kepada Ketua dan jajaran DP supaya mencari inovasi dan kreasi dalam menarik minat para senior dan warga KPJ agar tertarik main ke KPJ. Dengan begitu,ide-ide cemerlang dapat keluar dengan sendirinya.” Bang Iboy.

"Abang-abang sebenarnya sudah sangat baik kepada kita. Harapannya,ada abang-abang lain yang "care" sama KPJ,agar roda keuangan dan keorganisasian dapat terus berjalan dengan optimal." Bang Tope Ali

Tak lupa juga,rapat ini diselipkan selingan santap malam dengan menu yang sangat special. Juga diiringi dengan bincang santai seputar berbagai hal yang berkaitan dengan KPJ dan lainnya. Rapat ini dimulai bakda Maghrib dan berakhir pada pukul 23.30 CLT. 

*Penulis: KOMINFO 18/19