Kajian Ushul Fiqih yang rutin diselenggarakan oleh Departemen Keilmuan KPJ Mesir kini telah memasuki babak akhir. Kajian tersebut resmi ditutup pada hari Jumat (01/11) di Wisma KPJ. Penutupan kajian ini meliputi pesan dan kesan dari kedua pembimbing kajian (ust Asroruddin dan Ust Manarul, Lc), apresiasi kepada peserta kajian terbaik dan peserta kajian terfavorit.
Abangda Yudha Prawira (Gubernur KPJ Mesir) dalam
sambutannya turut mengapresiasi para pembimbing dan para peserta atas bimbingan
dan partisipasinya dalam mensukseskan kajian, juga kepada Departemen
Keilmuan yang sukses mengaktifkan
kembali kajian ala BSC (Batavia Study Club) hingga berhasil mengkhatamkan satu
buah kitab, yaitu kitab Ushul Fiqih karangan Dr. Abdul Wahab Khallaf.
Kevin Damara (Koor. Keilmuan KPJ)
turut berbahagia atas konsistensi perjalanan kajian Ushul Fiqih ala BSC ini.
Beliau mengutip sabda Rasul SAW yang berbunyi: “Istiqomah itu lebih baik dari
1000 karomah.”. Beliau juga menyatakan bahwa adanya khataman kitab ini bukan
sebagai akhir dari pembelajaran, namun sebagai awal untuk terus menyerap
pembelajaran dari para guru yang hebat.
Lalu berlanjut pada sesi pesan
dan kesan dari kedua pembimbing: Ust. Asrorudin dan Ust. Manarul, Lc.
Ust Manarul, Lc menyampaikan
pesan kepada para peserta dan hadirin bahwa BSC adalah tangga untuk
menyampaikan peserta untuk menggapai tujuan yang dimaksud; yaitu manisnya ilmu
dan berkah. Beliau berharap agar BSC ini senantiasa dikembangkan dan diteruskan
dengan berbagai kajian yang dapat menginspirasi warga KPJ dan Masisir. Beliau
juga berharap agar berbagai maklumat yang didapat dari kajian ala BSC dapat
disampaikan kepada orang lain yang ada di sekitarnya.
Ust. Asrorudin menuturkan
beberapa pesan dan kesan sebagai pembimbing dalam kajian ini. Beliau juga
bercerita tentang pengalamannya dalam mengurusi BSC pada priode 2015-2016 yang dikepalai oleh
Abangda Alhusain Farid. Pada saat itu, sempat diadakan kajian berbasis makalah
yang dibimbing oleh Abangda Bachtiar tetang Ulumul Quran, hingga berganti dengan
kajian kitab tentang Taysir Musthalah Hadits. Pada kepengurusan 2018-2019 yang
dikepalai oleh Abangda Yudha Prawira, system kajian yang digunakan adalah
pembahasan kitab. Beliau juga menceritakan pengalamannya dalam membimbing
kajian Ushul Fiqih ala BSC ini. Menurutnya, kajian ini pada awalnya dihadiri
oleh 20 orang, kemudian berubah hingga 14 orang, bahkan kajian tersebut sempat
dihadiri oleh 5 orang dalam beberapa pertemuan terakhir. Menurutnya, penyusutan
jumlah peserta pada kajian ini disebabkan adanya seleksi alam. Yang selalu
konsisten mengikuti kajian hingga beberapa pertemuan sebelum khataman kitab ini
adalah yang selalu mengikuti pembelajaran yang terbungkus dalam kajian
berdasarkan keinginan yang kuat dalam diri sendiri.
Adapun peserta dalam kajian ini
adalah mayoritas mahasiswa Indonesia, dan sebagian mahasiswa Thailand.
Peserta terbaik dalam kajian
Ushul Fiqih ala BSC dinilai berdasarkan persentasi kehadiran dan keaktifan
dalam mengikuti kajian dari awal hingga akhir. Mereka adalah: Faisal Fikri,
Afifah Thohiroh,, Balqis Nurul Ilma. Peserta terfavorit dalam kajian ini dinilai
berdasarkan kehadiran dan keaktifan dalam mengikuti kajian. Namun peserta
terfavorit adalah peserta yang senantiasa hadir dan aktif dalam beberapa
pertemuan terhitung dari awal hingga akhir, dan dia meraih predikat “Peserta
Terbaik” selama dua kali dalam beberapa pertemuan tersebut. Dia adalah: Lutfiah
Rusdah.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny