Kleang
Kleang adalah sebutan
orang Betawi Cengkareng untuk daon nagka yang sudah kering dan rontok diatas
tanah, kleang warnanya kuning sedikit oranye. Awalnya daun nangka muda berwarna
hijau muda, setelah tua warnanya berubah menjadi hijau tua, lalu berubah kuning
agak oranye sebelum berguguran.
Pohon nangka mendapat
tempat khusus dalam masyarakat betawi pinggiran, pohon dengan nama latin artocarpus
integra ini (adajuga yang menyebutnya dengan artocrapus heterophyllus)
berkerabat dengan cempedak (artocarpus chempedan spreng) timbul (artocarpus
altilis) dan sukun (artocarpus communis). Kayunya berwarna kuning pada pohon
yang masih muda, dan berwana coklat tua pada pohon yang sudah tua. Kayu nangka
adalah bahan utama pembuatan rumah kebaya betawi. pada zaman dulu diwilayah
cengkareng dan sekitarnya rumah kebaya dengan bahan kayu nangka menandakan
status sosial pemiliknya. Hanya orang kaya dan para lurah yang rumahnya terbuat
dari kayu nangka. Sementara masyarakat pada umumnya membuat rumah dari anyaman
bambu (bilik) , pohon nangka dan bambu banyak tumbuh dikawasan ini
dulunya.
Rumah kebaya kayu nangka
biasanya berlantai tegel, tegelnya-pun harus kepala basah yang kelihatan
mengkilap, setiap tahun menjelang lebaran biasanya tegel atau ubin yang terbuat
dari semen ini digosok dengan ampas kelapa sisa ngaduk dodol, agar kelihatan
mengkilap. Sementara untuk rumah masyarakat umumnya yang terbuat dari
bilik si pemilik menyiasatinya dengan dengan memopok kotoran kerbau pada
dindingnya agar kelihatan tebal dan tidak bolong-bolong.
Babal
Pohon nangka memiliki
buah yang unik, unik bukan karena bentuknya yang besar, berkulit kasar karena
berduri tumpul, daging buahnya yang berwana kuning dengan dilapisi jarot apabila
sudah masak, atau bijinya yang disebut beton, yang sangat legit dimakan setelah
ditambus di api marong, tapi unik karena sebutan untuk buahnya pun memiliki
tingkatan. Buah kecil/pentil di sebut Tai Babal, tai babal dimanfaatkan orang
untuk campuran rujak bebek, yang lebih besar disebut gori, ukuran gori dari
sebesar kepalan tangan orang dewasa sampai sebesar betis, diatas gori ada nagka
muda yang disebut cecek, cecek dan gori biasanya untuk sayur atau camputan
gado-gado, setelah itu buah yang tua dan matang disebut nangka.
KLARAS
Klaras
adalah daun pisang yang sudah kering dipohon. Seinget diwaktu kecil dulu,
klaras dipakai untuk membungkus nasi goreng sebagai sarapan pagi dan untuk kita
bawa kesekolah. Nasi goreng panas yang baru diangkat dari
penggorengan dibungkus klaras lalu dikepel-kepel membentuk bulatan. Selain
utnuk membungkus nasi goreng, klaras juga dipakai untuk membungkus belimbing
agar terhindar dari serangan drosophila melanogaster alias lalat buah.
Pada awalnya pucuk daun
pisang berwarna hijau muda. Daun muda ini sering digunakan untukmembungkus kue,
seperti kue bugis dan kue pisang yang dibikin orang betawi pada acara tertentu,
seperti pada pesta perkawinan atau pada upacara kematian. Tidak hanya daunnya,
batang pisang atau orang betawi cengkareng menyebutnya dengan kedebong banyak
juga gunanya, mulai untuk alas memandikan mayit sampai membuat dapur kekenceng
pada acara ngaduk dodol. Untuk dapur ngaduk dodol digunakan kedebong bongkot
yang berukuran besar. Ada juga yang mermanfaat kan kedebong untuk membuat getek
pada musim banjir.
Pisang adalah buah
istimewa, dia disebut sebagai buah dari surga sebagaimana diceritakan dalam Al
Qur’an Surat Al-Waqi’ah ayat 28-33, mungkin karena hal itulah dalam bahasa
latin dia dinamai musa paradisiaca . Pengenalan buah pisang kepada anak anak
dilakukan sangat dini, orang betawi cengkareng biasanya memberikan
pisang siem sebagai makanan pertama bayi setelah berusia enam bulan, begitupun
pada pesta perkawinan, jamuan makanan berupa pisang ambon atau pisang raja yang
besar dan “cengkrong-cengkrong” menunjukan status sohibul hajat.
Cuma ada satu pantangan dalam
masyarakat betawi cengkareng dan sekitarnya, jangan sekali-sekali membawa
kedebong pisang kedalam rumah, karena diyakini akan mendatangkan ular.
![]() |
Blarak |
BLARAK
Blarak adalah daun kelapa
kering, blarak banyak dimanfaatkan untuk membuat sapu lidi. Selain itu
pelepahnya bisa dijadikan kayu bakar, yang orang betawi cengkareng menyebutnya
blukeng. Blukeng adalah pelepah kelapa yang dibelah-belah, sebagai kayu bakar blukeng
bukanlah kayu yang baik untuk memasak di dapur. Karena jika kurang kering
blukeng akan mengeluarkan asap yang banyak jika dibakar, sementara jika terlalu
kering akan cepat habis dimakan api. Untungnya blarak mudah didapat dan tidak
terlalu keras kayunya sehingga mudah dibelah-belah.
![]() |
Blukeng |
Secara berkala blarak
kering jatuh dari pohon kelapa, biasanya kelapa tua, manggar dan mancung kelapa
juga ikut jatuh. Blarak pada mulanya adalah daun kelapa muda, jika kita
mengorek lebih dalam lagi, awalnya adalah umbut, umbut berwarna putih, rasanya
manis, bisa langsung dimakan atau di buat sayur. Sayangnya jika kita ingin
makan umbut kita harus menebang pohonnya. Selain umbut yang tersembunyi, kita
juga mengenal tombong kelapa. Tombong kelapa hanya terdapat didalam buah kelapa
tua yang tumbuh tunas, bentuknya bulat, warnanya putih. Tombong kelapa juga
bisa dimakan, meskipun untuk perempuan muda hal ini jadi pantangan karena
dipercaya bisa bikin susah punya anak.
Pohon kelapa memang
istimewa, keelokan pohon keluraga palem (palmae) ini sempat memukau Alfred
Russel Wallace yang pada tahun 1855 menjelajah kepulauan nusantara, ketika
menemukan banyak sekali keluarga pohon palem dan keelokan pohon kelapa di
kepulauan nusantara, Wallace membuat catatan : “seandainya dunia tumbuhan
adalah kerajaan, maka keluarga palem adalah putra mahkotanya.
Sumber: di sini
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny