Menjadi mahasiswa baru,
terlebih di negri orang lain, terkadang memiliki tantangan tersendiri. Yang sebelumnya
sering jalan-jalan sendiri karena dia
kelamaan jomlo, sekarang harus mengurangi kegiatan tersebut. Sebelum
hasrat untuk jalan sendiri itu terlaksana, alangkah baiknya untuk mengatahui
kondisi jalanan yang terdapat di negri Mesir.
Bukan hanya harus mengetahui
kondisi jalanan saja, beberapa hal-hal ini juga sebaiknya diperhatikan ketika
kita menjadi anak baru,
1- Ingat dengan tujuan awal
Tidak sedikit anak-anak baru
yang semula berhasrat ingin mempelajari semua kitab-kitab agama, menjadi
sedikit labil dan terlena dengan hal-hal yang terdapat di Mesir. Mungkin karena
keasyikan menikmati tiap sudut-sudut pemandangan maupun jalanan nan eksotis di
Mesir, menyebabkan kita tergiur untuk menikmati tempat-tempat lainnya. Sehingga
yang seharusnya kita belajar dengan para Masayikh, ataupun mengikuti
kelas daurul lughoh dengan semangat, menjadi tidak bergairah.
![]() |
Sumber http://google.com |
“Ah, udahlah. Gue masuk besok
aja deh. Sekarang tidur dulu. Capek, abis ngesot jalan dari konsuler ke asob,
kaki gue pegel-pegel. hufft”.
Malu dong sama kawan-kawan kita
yang ketika ujian kemarin belum diberikan kelulusan untuk belajar disini. Masa
kita yang sudah dikasih kesempatan malah tidur-tiduran aja.
2- Sekarang kita berada di
Mesir, bukan di Indonesia
Masih banyak diantara kita yang
masih terbayang-bayang dengan wajah orangtua, rumah yang nyaman, suara ibu yang
menyuruh kita untuk lekas makan, mbak-mbak kasir indomars, abang-abang bari
roti, dan lain sebagainya.
![]() |
http://imgur.com/ |
Namun, sampai amu-amu
penjaga asob kepalanya botak, terus numbuh lagi, botak lagi, numbuh
lagi, nggak mungkin di pagi hari kita akan mendengarkan teriakan tukang bari
roti. Sudahlah, lebih baik kita fokus dengan pelajaran-pelajaran yang ada,
ketimbang harus mengingat suara tukang sari roti. Move on. Lebih baik
kita belajar bahasa amiyah, agar setidaknya ketika naik bus, kita tidak
salah jurusan.
“Iskandariyah.... Iskandariyah....
Iskandariyah!!” *teriak astoh
“Wah, kebetulan. Pas banget mau
ke husen, eh ada mobil. Rejeki anak sholeh banget dah ah”
*kemudian masuk berita
masisirdotcom
3- Mengetahui proioritas
“Woy, bro. Besok ikutan futsalan yuk di madrasah jam tiga”
“Waduh, gue daurul lughoh siang bro. Sorry nih”
“Yaelah, maen futsal kan nggak setiap hari juga, bro”
“Iya juga ya. Tumben pinter lu. Okeh, gue ikutan”
4- Belajar memasak
Kebanyakan dari para kaum adam,
mungkin tidak ahli dalam hal memasak. Tapi ketahuilah, bahwa kita harus
berlatih, mengasah kemampuan skill memasak. Kalo sebelumnya kita lebih
banyak menghabiskan makanan, ketimbang memasak makanan, maka sekarang ini lah
kita berlatih menjadi sosok suami idaman. Tidak usah malu bertanya ke teman
perempuan, tentang resep-resep apa saja yang biasanya digunakan ketika memasak.
Mereka tidak akan merasa keberatan, ketika kita menanyakan hal seperti itu.
Tapi... mungkin mereka hanya tertawa sebentar. Yah, kira-kira lima. Minggu.
![]() |
https://emptystress.files.wordpress.com |
Pasti ada rasa iri, ketika
melihat senior bisa memasak makanan-makanan enak. Padahal kalo dilihat, mereka seperti
tidak bisa masak. Tapi seperti itulah kehidupan. Mereka telah ditertawakan
sebelumnya, dan lihat lah sekarang. Walaupun masakannya masih banyak gosongnya,
setidaknya bisa dimakan. Meskipun mereka sendiri tidak tahu, masakannya
mengandung racun atau tidak.
5- Belajar dewasa
Ketika sudah memilikii label ‘Mahasiswa’,
orang itu mau tidak mau, bisa atau tidak bisa, harus belajar dewasa. Belajar memecahkan
masalah dengan kepala dingin. Tidak dengan beradu otot, ataupun beradu gear
sepeda. Ada hal-hal yang harus dirundingkan bersama-sama, sambil menikmati se-sachet
kopi kapal api. Dan ada pula, hal yang memang harus kita selesaikan sendiri.
![]() |
http://i.huffpost.com/ |
Belajar untuk berpangku tangan
kepada diri sendiri. Dan jangan pernah ada niatan untuk menyusahkan hidup orang
lain. Kita ini adalah manusia, bukan benalu.
Mungkin tips-tips yang diatas
tadi bisa membantu kehidupan kalian menjadi sesat lebih baik ya JJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar