Struktur Organisasi

Struktur Organisasi KPJ Mesir terdiri dari:

Majlis Permusyawaratan Organisasi (MPO)


1. MPO adalah lembaga tertinggi setelah Sidang Permusyawatan Anggota (SPA) dalam struktur organisasi yang berfungsi sebagai badan legislatif dan pengawas harian terhadap jalannya aktivitas KPJ secara kelembagaan.

2. Tugas dan wewenang MPO :

a. Menyetujui atau menolak hasil rapat kerja dewan pengurus dan badan otonom lainya.

b. Mengadakan kotrol dan evalusi kerja bersama dewan pengurus dan badan-badan KPJ minimal 2 kali dalam setahun.

c. Menerima dan menyalurkan pendapat anggota baik secara lisan maupun tulisan.

d. Membentuk Badan Pekerja (BP) SPA dan mengesahkan kepanitiaan.

e. Meminta penjelasan kepada dewan pengurus dan badan-badan KPJ tentang 

kebijakan-kebijakan tertentu yang diambilnya selama masa kepengurusan.

f. Mengangkat dan menurunkan para pemimpin badan-badan KPJ dengan berkonsultasi dengan MP.

g. Menegur dewan pengurus dan badan-badan KPJ jika melakukan penyimpangan.

h. Mengajukan impeachment terhadap ketua KPJ dengan merekomendasikan sidang istimewa setelah berkonsultasi dengan MP.

i. Mengadakan sidang istimewa jika diperlukan sewaktu-waktu untuk mengelola masalah-masalah yang timbul dalam lingkup organisasi KPJ.

j. Melantik dewan pengurus dan badan-badan KPJ.

k. Membentuk kebijakan organisasi dalam bentuk ketetapan MPO setelah berkonsultasi dengan MP dalam menghadapi masalah-masalah yanga sarat dengan polemik.

l. Menyelenggarakan rapat gabungan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan seluruh badan-badan organisasi.

3. Calon anggota MPO diambil dari represantasi anggota biasa dengan proposi 1 banding 25 jumlah anggota.

4. Calon anggota MPO dari represantasi anggota disyaratkan telah menjadi anggota KPJ selama 3 tahun, memiliki pengalaman berorganisasi dan dapat membawa aspirasi anggota.

5. Calon anggota MPO dipilih secara terbuka oleh anggota melalui Sidang Permsyawatan Anggota (SPA)

6. MPO terdiri dari : ketua, sekretaris dan bendahara yang dipilih oleh anggota MPO melalui rapat MPO.

7. Masa kerja MPO 1 tahun.

MAJELIS PEMBIMBING (MP)

1. MP adalah lembaga tinggi yang berfunsi sebagai penasihat dan pembimbing.

2. MP beranggotakan tokoh-tokoh senior KPJ dengan kriteria sebagai berikut :

a. Merupakan figur-figur senior KPJ.
b. Telah menyelesaikan program S1 dan mempunyai loyalitas terhadap KPJ.

3. Keanggota MP diusulkan, dipilih dan diptuskan dalam Sidang Permusyawatan Anggota (SPA) dengan jumlah anggota sebanyak 7 orang.

4. MP berhak mengatur urusan rumah tangganya sendiri.

5. MP terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara yang dipilih oleh MP melalui rapat MP.

6.masa kerja MP selama 2 tahun.


DEWAN PENGURUS (DP)

1. Dewan pengurus adalah badan eksekutif organisasi dan pengemban amanah SPA/T

2. Dewan pengurus terdiri dari pengurus harian dan departemen-departemen.

3. Ketua dipilih dan ditetapkan oleh SPA/T untuk masa jabatan 1 tahun dan tidak dapat dipilih kembali setelah 2 priode kepemimpinanya.

4. Ketua terpilih, memilih wakil ketua dan para staffnya dalam rapat formatur.

5. Dewan pengurus bertanggungjawab kepada SPA/T

6. Dewan pengurus dipilih melalui Surat Keputusan (SK) MPO.

7. Dewan pengurus berkewajiban melaporkan setiap hasil rapat kepada MPO.

8. Dewan pengurus dievaluasi oleh MPO minimal 2 kali dalam 1 tahun.

9. Dewan pengurus menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (RAPBO) dan mengajukan kepada MPO pada masa awal kepengurusan.


BADAN OTONOM (BO)

1. Badan otonom adalah institusi yang mempunyai kedudukan mandiri, berhak dan mengatur sendiri kerja badannya, dan bertanggung jawab kepada Majelis Permusyawatan Organisasi.

2. Badan otonom disahkan keberadaannya oleh MPO.

3. Hal-hal yang berkaitan dengan badan otonom akan diatur dalam peraturan lebih lanjut yang disepakati oleh MPO.

4. Badan otonom dievaluasi oleh MPO minimal 2 kali dalam setahun.

5. Pengurus BO menyusun rancangan anggaran pendapatan dan belanja organisasi (RAPBO) dan mengajukannnya kepada MPO pada awal masa kepengurusan.

6. Masa kerja BO 1 tahun.